New Post

Rss

Jumat, 26 Agustus 2016
no image

JADILAH SEJARAH DENGAN TULISANMU

Menulis adalah sebuah pekerjaan memindahkan kata-kata ke dalam sebuah goresan pena. Setiap kata yang kita ucapkan akan hilang makna bersama dengan lenyapnya bau nafas kita. Kita bisa mengetahui setiap detil perkataan para tokoh yang sudah lama meninggalkan dunia melalui tuisan. Meskipun bukan mereka yang menuliskannya. Menulis adalah menggoreskan sejarah dunia. Setiap kita adalah sejarah bagi masa depan. Dan hanya akan terpampang dalam sebuat tulisan. Tanpa tulisan tidak ada yang akan mengenali kita. Cerita yang keluar dari ucapan akan sirna seiring berjalannya waktu. Bahkan makna yang tersirat akan menjadi kabur dan berpindah haluan, karena setiap penyampai ucapan akan melakukannya dengan cara berbeda pula. Tulisan membuat kita abadi, siapa yang pernah bertemu Aristoteles, Plato, Stalin, Eistein? Bahkan lebih ektrim lagi siapa yang pernah bertemu dengan Rasulullah Muhammad SAW? Tapi dengan membaca tulisan-tulisannya dengan membaca sejarahnya, dengan membaca kisah-kisah hebat mereka kita seakan berhadapan langsung dengan mereka. Bahkan dengan lantang kita bisa menyampaikan perkataan mereka kepada orang lain seakan kita mengetahuinya langsung dari mereka. Membuat abadi tidaklah dengan cara mengawetkan jasad para tokoh, tidaklah dengan membuat mereka hadir dalam mimpi, tapi memindahkan mereka dalam tulisan adalah cara yang terampuh. Betapa banyak tokoh yang menjadi inspirasi hanya karena tulisan. Coba sekarang tanyakan dalam diri sendiri, seberapa kenalkah kita dengan kakek kita, dengan orangtua kakek kita, dengan kakek dari kakek kita. Padahal mereka adalah bagian dari perjalanan hidup kita. Tentu kita pernah dengar kisah tentang mereka dari orang-orang tua kita, namun akankah cerita yang sama akan menjadi konsumsi anak kita, cucu kita, cicit kita? Atau malah sejarah tentang kita juga akan bernasib sama dengan sejarah kakek buyut kita. Banyak pesan, pelajaran, wasiat orangtua yang begitu penting bagi kehidupan kita yang terlewatkan. Karena tidak adanya pena yang menggoreskannya. Dengan menulis, saya pribadi berkeinginan cukup sederhana. Bahwa sejarah keluarga tidak boleh hilang ditelan jaman. Bahwa kisah heroic pada buyut kita dalam menjalani kehidupan tidak boleh hanya katanya dan berbeda makna setiap jenjang keturunan. Semua harus satu kata, satu kisah, satu makna dan satu rangkaian sejarah yang akan terus terkenang dalam kehidupan anak cucu kita. Menulislah. Karena, tulisanlah yang akan meninggalkan jejak kemanfaatan. Ilmu kedokteran tidak akan seperti sekarang tanpa goresan ibu sina, angka nol tidak akan tercipta tanpa catatan seorang al jabar, kehidupan sang Teladan Nabi Muhammad tidak akan terekam tanpa perjuangan siang dan malam seorang As SYaf’i rh menelusuri setiap jejak ucapan Sang Baginda ke penjuru dunia dan menjadikannya setumpuk kitab yang begitu mulia. Setiap kepala mempunyai ide dan kemampuan otak dalam merekam ide sangatlah terbatas, apalagi jika kepala penuh dengan setumpuk ide. Nah, tulisanlah yang akan membantu ide kita teringat dengan sempurna. Menulislah, tulislah, catatlah, kenanglah dengan goresan pena Anda, dengan hentakan jari di keyboard computer Anda. Luangkanlah waktu untuk membuat sejarah, bahkan aktivitas menulis kita bisa juga menjadi sejarah. Asal kita menuliskannya. So, jangan malas menulis, jangan sungkan mengetik, jangan lelah bergerak. Karena satu kalimatpun tidak akan tercatat jika kita tidak memulai menulis kata pertama kita. Sesederhana itu keinginan saya untuk menulis, dan semoga ttulisan inipun akan menjadi sejarah saya yang tercatat dan di baca oleh anak cucu saya. Kelak. Dan saat inipun Anda sedang membaca sejarah tentang saya. Bagaimana seandainya jika saya tidak menuliskannya. Tentu Anda tidak akan membacanya, bukan?
Copyright © 2012 furqon online All Right Reserved
Shared by Themes24x7